Beranda | Artikel
Takut Kepada Kesyirikan
Sabtu, 20 November 2021

Bersama Pemateri :
Ustadz Ahmad Zainuddin

Takut Kepada Kesyirikan adalah ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Fathul Majid Syarh Kitab At-Tauhid. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc. pada Rabu, 12 Rabiul Akhir 1443 H / 17 November 2021 M.

Kajian Tentang Takut Kepada Kesyirikan

Salah satu tanda seseorang mengamalkan tauhid dengan semurni-murninya adalah khawatir dirinya terperosok kedalam kesyirikan. Dan siapa yang khawatir dirinya terperosok kedalam kesyirikan, maka dia akan menjauhi kesyirikan tersebut yang itu merupakan pengamalan tauhid dengan semurni-murninya, dia juga akan selalu berusaha mengikhlaskan ibadah hanya untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Orang yang takut terporosok kedalam kesyirikan, maka dia akan berusaha selalu di atas ketaatan. Karena kemaksiatan adalah tanda kekurangan tauhid, tanda turunnya iman, turunnya keikhlasan, turunnya rasa muraqabatullah.

Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab Rahimahullahu Ta’ala menyebutkan dalil yang pertama. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَاءُ…

“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik dan akan mengampuni apa saja dosa selain itu bagi siapa yang dikehendakiNya…” (QS. An-Nisa[4]: 48)

Imam Ibnu Katsir Rahimahullah berkata bahwa maksudnya adalah Allah tidak mengampuni untuk seorang hamba yang bertemu denganNya (kelak di hari kiamat) dalam keadaan mensyirikkan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan Allah akan mengampuni apa saja selain itu bagi siapa yang dikehendakiNya.

Maka jelas dengan ayat ini bahwa syirik adalah dosa paling terbesar. Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengabarkan bahwa Allah tidak akan mengampuninya bagi siapa yang belum bertaubat darinya. Dan apa saja dosa-dosa selain itu maka dia dalam kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jika Allah menghendaki, Allah akan mengampuninya bagi siapa yang bertemu denganNya dengan dosa tersebut. Dan jika Allah menghendaki Allah akan menyiksanya bagi siapa yang membawa dosa tersebut.

Ini mengakibatkan untuk seorang hamba sangat takut dari kesyirikan yang keadaannya seperti ini di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dosa syirik tidak diampuni karena dia adalah dosa paling buruk, kedzaliman yang paling dzalim, merendahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala, memalingkan hak Allah yang paling istimewa kepada selain Allah dengan apa-apa yang merupakan milik Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

ثُمَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُونَ

“Kemudian orang-orang kafir berpaling dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (QS. Al-An’am[6]: 1)

Artinya memalingkan ibadah yang itu merupakan hak paling istimewa bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada selain Allah.

Sebab yang lain adalah karena perbuatan syirik bertentangan dari maksud penciptaan dan perintah. Kita diciptakan oleh Allah untuk beribadah. Dan ibadah yang dimaksud adalah mentauhidkan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaKu.” (QS. Adz-Dzariyat[51]: 56)

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman:

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ…

“Dan mereka tidak diperintahkan kecuali untuk beribadah kepada Allah secara ikhlas (hanya untuk Allah dalam menjalankan ketaatan).” (QS. Al-Bayyinah[98]: 5)

Itu tujuan dan maksud dari penciptaan makhluk. Adapun perbuatan kesyirikan bertentangan dengan tujuan ini. Makanya dosa syirik tidak diampuni jika seseorang mati diatasnya dan belum bertaubat darinya.

Bertentangan dengan maksud penciptaan tersebut dari segala sisi. Dan itu berarti adalah puncak penentangan terhadap Allah (Rabb yang memelihara alam semesta), dan menyombongkan diri dengan tidak mau mentaatiNya, dan menyombongkan diri dengan tidak mau merendahkan diri di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan menyombongkan diri dengan tidak mau taat atas perintah-perintah Allah yang mana kebaikan alam semesta tidak mungkin didapat kecuali dengan ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Jika maksud dari penciptaan makhluk tidak dikerjakan, maka dibangkitkanlah kiamat. Pantas saja mengapa dosa syirik tidak diampuni oleh Allah jika orang mati diatasnya.

Apalagi penyebab dosa syirik tidak diampuni oleh Allah? Mari kita download dan simak mp3 kajiannya.

Download mp3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/51062-takut-kepada-kesyirikan/